Beberapa hari yang lalu, dan entah hari apa aku tak lagi mengingatnya dengan jelas, ketika malam terasa begitu cepat, karena dia. Dia memasuki dunia malamku, dunia mimpi, dunia yang jarang atau bahkan tidak pernah kudapatkan.
Entah kenapa, aku jarang bermimpi ketika tidur, tapi berbeda dengan malam itu, dia mendatangiku, tentu saja lewat mimpi. Dia datang dengan dia yang telah berubah dari dirinya yang ku kenal dahulu ketika aku masih begitu menyayanginya, dan itu... dulu.
Mimpi itu hampir sama dengan mimpiku sebelumnya tentang dia, dia datang ke rumahku dan merangkulku, hanya saja, sosok di mimpiku itu telah jauh berbeda menjadi sosok yang sedikit besar asing untukku. Bukan lagi yang sangat ku kenal dulu, dia berubah mengikuti zaman, atau aku yang tak pernah beranjak dari tempatku, entahlah.
Dia mengajakku jalan-jalan dengan rangkulannya yang masih di pundakku, raut sumringah terpampang asri di wajahnya, dengan berseri-seri dia memberiku restu atas Rastha, dia berkata padaku bahwa beginilah seharusnya lelaki yang dekat denganku, lelaki yang dalam pemikirannya masih polos dan memiliki moral yang lebih dari baik.
Menurut dia, duniaku dan Rastha sangatlah berbeda, namun tentu saja aku pasti dapat masuk ke dunianya, untuk ikut bersandar, karena menurutnya lagi, Rastha bisa menjadi sandaran yang baik, yang akan menyayangiku dan tidak akan mengkhianatiku seperti yang telah beberapa orang lakukan padaku.
Dia juga meyakinkanku bahwa aku haruslah terbiasa hidup mandiri, menyelesaikan maslahku sendiri, dan sedikit mungkin merepotkan orang lain, dia juga percaya bahwa Tuhan pasti akan memberiku kesempatan untuk hidup lebih dan lebih lama lagi.
Dia memotivasiku untuk tetap bangkit dengan segala kelemahanku, ketidaksempurnaanku yang telah menarikku dari diriku yang sesungguhnya sejak tahun itu, dia katakan padaku bahwa aku mampu.
Yaa, aku telah begitu lama terpuruk dengan takdir yang menjadi kelemahanku, kesakitanku, dan ketidaksempurnaanku, mungkin juga abnormalku. Aku telah mencoba berdiri dari bangkitku, mencoba berjalan walaupun terseok-seok, kini aku percaya, jalan yang semula gelap itu telah menemukan setitik sinar putih, dan semakin kudekati bulatan itu makin terang, ku harap akan menuntunku menuju dunia yang lama kutinggalkan untuk meratapi segalanya, dan bersama semua orang yang kusayangi, aku yakin, dunia pasti menyambutku ...
Terimakasih telah datang di dunia kecilku, dunia yang tak pernah terjamah olehku, dunia mimpi ..
Dan ini bukan akhir ceritaku tentang mimpi.