Aku tidak mengerti bagaimana cara menjelaskan mengapa aku lebih menyukai menulis atau mengetik dengan cahay lilin. Kau tahu, aku selalu mendapatkan sebuah pengayoman dari remang cahaya yang dia berikan. Ah, barangkali aku memang terlalu berlebihan, namun beginilah faktanya. Aku seringkali mengatakan seseorang primitif, sedang tak jarang aku sendiri kelewat primitif. Ya, aku masih manusia, sama sepertimu, tidakkah kau ingat?
Ada satu benda yang tak pernah luput dari salah satu nominasi benda penting yang harus dibawa ketika bepergian. Meskipun demikian, aku hanya memilikinya sebuah saja. Korek api minyak. Kau mungkin berprasangka bahwa aku adalah jalang yang merokok. Yah, kau salah. Aku tidak merokok, tidak akan pernah. Aku membawanya karena aku menyukai nyala apinya. Sama seperti aku menyukai lilin, hanya saja aku tidak mungkin membawa lilin ke mana pun aku pergi, bukan.
Seseorang pernah mengatakan kepadaku bahwa ketika aku nyaman membawanya, maka bawalah! Biarkan saja apa kata orang-orang yang mengerdilkan diri mereka sendiri dengan paradigma negatifnya. Selagi kau menyukainya dan itu tidak merugikan siapa pun, lakukanlah. Aku akan selalu mengingat hal-hal itu.
Ada waktu ketika kau perlu sendiri, dengan pemikiran yang hanya milikmu, dan privasi yang sepenunya untukmu. Aku memilih yang demikian ku sebutkan itu dengan jalanku sendiri, my own regulation, the only comfortable that I can reach. Aku berharap kau juga memilikinya. Tanpa tuntutan, paksaan, dan seretan-seretan halus yang seringkali membuatmu melupakan satu hal yang penting, you on your order.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar