Sabtu, 20 Juli 2013
My Dear and Always Be
Selasa, 16 Juli 2013
Tentang Ini :
Senin, 15 Juli 2013
Tuhan Tidak Jahat
Sekarang
Minggu, 14 Juli 2013
Untuk Memaksa
Sabtu, 13 Juli 2013
To Love Someone
A Letter from Assassin
Love, liberty, and time: once so disposable, are the fuels that drive me forward. And love, most especially, mio caro. For you, our children, our brothers and sisters. And for the vast and wonderful world that gave us life, and keeps us guessing. Endless affection, mio Sofia.
Forever yours,
Ezio Auditore."
To know more about Ezio Auditore :
http://assassinscreed.wikia.com/wiki/Ezio_Auditore_da_Firenze
Jumat, 12 Juli 2013
Time
Karenanya aku tidak ingin terus-menerus menyesal untuk melepaskanmu. Aku tidak meninggalkanmu. Aku masih di sini. Aku hanya membiarkanmu pergi dan kau tak boleh tahu bahwa ini sangatlah sulit untukku. Alasannya tidak rumit, agar kau bisa mudah untuk pergi dan ... berbahagia.
Aku memang sulit dimengerti dan egois. Seperti katamu satu waktu yang lalu. Kau bukan terlalu baik untukku, hanya saja kau layak mendapatkan yang terbaik. Terlebih aku sangat mengerti kau akan sangat mampu menghadapi ini semua, lagi-lagi seperti katamu, karena mereka tidak akan membuatmu jatuh terlalu dalam.
Seberapa besar aku merindukanmu terlebih ketika aku sedang sendiri tidaklah penting. Besar inginku, namun jangan pernah membuatku kembali padamu. Kita pernah mencoba dan tidak berhasil, sekalipun itu karenaku, aku tahu kau tidak akan menoleh lagi ke belakang. Sebab itulah, aku terus menyesalinya. Aku benar-benar dirundung rasa bersalah. Apalagi jika kau hanyut dalam diam. Kemudian kau tiba-tiba merengkuhku, tidakkah kau tahu itu membuatku tidak ingin melepasnya. Hingga kemudian kau pergi lagi dan aku mengerti...
sudah seharusnya begitu.
Selasa, 09 Juli 2013
Having a Coke with You
is even more fun than going to San Sebastian, Irún, Hendaye, Biarritz, Bayonne
Frank O’Hara
or being sick to my stomach on the Travesera de Gracia in Barcelona
partly because in your orange shirt you look like a better happier St. Sebastian
partly because of my love for you, partly because of your love for yoghurt
partly because of the fluorescent orange tulips around the birches
partly because of the secrecy our smiles take on before people and statuary
it is hard to believe when I’m with you that there can be anything as still
as solemn as unpleasantly definitive as statuary when right in front of it
in the warm New York 4 o’clock light we are drifting back and forth
between each other like a tree breathing through its spectacles
and the portrait show seems to have no faces in it at all, just paint
you suddenly wonder why in the world anyone ever did them
I look
at you and I would rather look at you than all the portraits in the world
except possibly for the Polish Rider occasionally and anyway it’s in the Frick
which thank heavens you haven’t gone to yet so we can go together the first time
and the fact that you move so beautifully more or less takes care of Futurism
just as at home I never think of the Nude Descending a Staircase or
at a rehearsal a single drawing of Leonardo or Michelangelo that used to wow me
and what good does all the research of the Impressionists do them
when they never got the right person to stand near the tree when the sun sank
or for that matter Marino Marini when he didn’t pick the rider as carefully
as the horse
it seems they were all cheated of some marvelous experience
which is not going to go wasted on me which is why I am telling you about it
Kamis, 27 Juni 2013
Apa Pemikiranmu Jika Menjadi Seperti Ini
Aku ingat benar, beberapa minggu yang lalu dan entah tanggal berapa, aku bersama dua sahabatku, Yoga dan Zaka, memutuskan untuk makan siang di sebuah foodcourt di sekitar sekolah kami. Menghabiskan waktu untuk sekadar berbincang dan berbagi cerita. Ada juga Broto dan Laras yang kebetulan akan makan siang juga, duduk di meja sebelah kami.
Kami sedang asyik membicarakan sesuatu ketika tak jauh di depanku, aku melihat seorang laki-laki dengan tubuh yang tinggi. Ah, mengingatkanku pada seseorang di masa lalu. Sebut saja namanya Unggas.
Secara tiba-tiba dan entah bagaimana, jantungku berdegub teramat kencang disertai perut yang di dalamnya terasa ada banyak kupu-kupu yang berterbanganmemutar-mutar. Hingga laki-laki itu berputar untuk mengarah pada tempat dudukku, tentu saja tanpa melihat keberadaanku, aku menyadari satu hal : dia adalah bagian dari masa laluku yang teramat berkesan. Ah, tidak tahukah dia jika aku merasakan seperti akan ditenggelamkan di Atlantik.
Kau Harus Tahu
Aku harus melihat punggung kerasmu berlari menjauh dariku, tanpa surut, tanpa ragu. Dan, di sini harus ku abaikan tiap dingin yang merajam punggungku hingga habis air mata. Menahan sakit yang sempurna dan aku jera. Menunggumu berpaling, melihatku. Menarikku dalam rengkuhan kehangatan yang tak akan lagi sama.
Andai kau mau.
Mencintaiku,
dengan segala kelemahan yang acap kali memberi goresan dalam lembaran yang kita jaga. Menerima setiap pilu yang membuatku tertawa getir dengan kubangan masa lalu.
Atau,
Lupakan luka yang seringkali merobek-robek jantung hingga menyedat napas di ujung tenggorokanmu tanpa berpikir tentang makna. Kembali dan jangan biarkan kau meremukkan hatiku lagi.
Pergi.
Senin, 24 Juni 2013
Diam
Saat itu hari sudah gelap ketika kita duduk berhadapan dan saling membisu. Melihat di kedua manik mata masing-masing. Sesekali berpaling, melihat entah apa yang sesungguhnya tidak dimengerti.
Aku diam, kau pun diam.
Hangat tanganmu yang menggenggam kedua tanganku sili berganti. Erat, kuat, sekaligus lembut. Satu atau dua kali kau usap punggung tanganku kemudian kau dekatkan dengan bibirmu, menciumnya dengan sayang.
Aku tersenyum, menyukai segala cara kau memanjakanku.
'Aku tidak tahu harus membicarakan apa', begitu kataku. Kau hanya tersenyum dan menepukkan telapak tanganmu di punggung tanganku yang kau tangkupkan dan kau genggang seraya berkata, 'aku juga'.
Aku percaya. Kita bicara tanpa kata, tanpa suara.
Aku Tidak Ingin Kau
Ini bukan mengenai keikhlasan yang seperti banyak orang katakan tidak kumiliki namun melekat erat padamu.
Bukan juga mengenai kesetiaan yang acap kali kau ajarkan padaku atau bagaimana kusia-siakan ketulusan demi melawan ketidaksabaran.
Ini tentang ... melupakanmu.
Kau yang pendiam,
Kau yang pemikir,
Kau yang peragu,
Kau yang kaku,
Kau yang sering kali meninggalkanku,
Kau yang ku rindu.
Sungguh, sekali pun aku sedang mengusahakannya, tidak mudah untukku menghilangkanmu dari sini, dari tempat yang biasa kau isi, yang sudah terlalu lama, yang sedang ku usahakan untuk dikosongkan.
Jadi, bagaimana?
Jumat, 31 Mei 2013
Barangkali
Aku mulai berpikir : apakah pantas jika seorang wanita teramat menyukai atau bahkan menyayangi seorang pria.
Mungkin jalan pikiranku selama ini yang terlalu primitif bahwa tidak layak seorang wanita memulai terlebih dulu terhadap perasaannya untuk seseorang, terutama pria. Aku masih bergantung pada sebuah pemikiran bahwa pria haruslah yang memulai. Di jaman yang katanya sedang menjunjung emansipasi wanita ini, aku mendapati banyak wanita yang tampil agresif, yang menurutku bukan perilaku seharusnya wanita, kepada pria yang dia suka atau pria yang ingin dimilikinya.
Kau tahu, aku juga pernah menjadi agresif, melanggar buah pemikiran yang selama ini aku pegang teguh. Pada satu pria ini dan mungkin Tuhan lebih tahu yang terbaik. Bukan, bukan mungkin melainkan memang sangat tahu. Tuhan sangat tahu mana yang terbaik untuk umatnya dan Tuhan selalu baik.
Barangkali Dia ingin menegurku. Barangkali Dia ingin aku tidak berlebihan dalam bertingkah dan menanggapi perasaanku sendiri. Barangkali juga, Dia ingin menunjukkan aku jalan bahagia. Barangkali ......
Selasa, 19 Maret 2013
Ujian Sekolah
Senin, 11 Maret 2013
Jika
Jika aku menawarkan sendu,
harga mana yang kau mau.
Jika aku mendaratkan malu,
nadi yang mana yang tak membuatmu ragu.
Jika aku menyanyi cumbu,
setan mana yang kau beri lagu.
Jika aku menuai rindu,
sebesar apa jiwamu menderu.
Jika aku menjuntai masa lalu,
sebaik apa kau mendengarku.
Jika aku memberimu madu,
seberapa manis kau mengucap namaku.
Jika kukasihi kau dengan kalbu,
akankah kau menukar dengan jantungmu.
Remang
Ada satu benda yang tak pernah luput dari salah satu nominasi benda penting yang harus dibawa ketika bepergian. Meskipun demikian, aku hanya memilikinya sebuah saja. Korek api minyak. Kau mungkin berprasangka bahwa aku adalah jalang yang merokok. Yah, kau salah. Aku tidak merokok, tidak akan pernah. Aku membawanya karena aku menyukai nyala apinya. Sama seperti aku menyukai lilin, hanya saja aku tidak mungkin membawa lilin ke mana pun aku pergi, bukan.
Seseorang pernah mengatakan kepadaku bahwa ketika aku nyaman membawanya, maka bawalah! Biarkan saja apa kata orang-orang yang mengerdilkan diri mereka sendiri dengan paradigma negatifnya. Selagi kau menyukainya dan itu tidak merugikan siapa pun, lakukanlah. Aku akan selalu mengingat hal-hal itu.
Ada waktu ketika kau perlu sendiri, dengan pemikiran yang hanya milikmu, dan privasi yang sepenunya untukmu. Aku memilih yang demikian ku sebutkan itu dengan jalanku sendiri, my own regulation, the only comfortable that I can reach. Aku berharap kau juga memilikinya. Tanpa tuntutan, paksaan, dan seretan-seretan halus yang seringkali membuatmu melupakan satu hal yang penting, you on your order.
Suatu hari nanti,...
Kamis, 14 Februari 2013
Heart
Senin, 21 Januari 2013
Senin, 07 Januari 2013
Mungkin Lebih Mudah
Boleh saja kecewa, terluka, bersedih, marah, atau apa pun perasaan yang sangat tidak nyaman itu. Pada akhirnya yang kau butuhkan hanya rela.
Bagaimana jika kita belajar merelakan ... mungkin akan lebih mudah.