Sabtu, 24 Desember 2011

Kau Puisi, Bondan Prakoso

Yo baby kau sosok yang punyai arti
Kau Puisi ketika datang sepi
Saat nikmati indah sunset pantai kuta
Hadirmu jadi pelengkapku di tata surya
Aku butuh dunia.. dan kau
sebagai pendamping ketika ku rasakan galau
Aku butuh cinta.. dan kau
adalah tema saatku rasakan galau

Kau ada untuk melengkapi diriku
Kau tercipta untuk menutupi kekuranganku
L. O. V. E. yang membuatku bisa bertahan
Seperti rumput yang tak kan tumbang oleh topan
Emosi, perasaan, jaminan rasa aman
Kau sanggup taklukan hati dengan sebuah senyuman
Aku berdiri karna kau hadir di sisi
Your my everything baby..
kau takkan pernah terganti..

Kaulah belahan hatiku
yang terangi aku
dengan cintamu
Kau hangatkan jiwaku
dan slimuti aku
dengan kasihmu

Ku coba gapai apa yang kau ingin
Saat ku terjatuh sakit kau adalah aspirin
Coba menuntunmu agar ada di dalam track
Kau catatan terindah di dalam teks
Dan aku mengerti apa yang kau mau,
hargai dirimu, menjadi imammu
Karna kau diciptakan dari tulang rusukku
selain itu karna kau bagian dariku.

Dan dirimu damaikan..
hatiku.. yeah..
Dan artimu..
tak akan.. berakhir..

Awalnya aku sama sekali tak mengenali lagu ini. Ketika aku sedang jalan-jalan di Amplas, Rastha memintaku untuk mencari lagu yang dinyanyikan oleh Bondan Prakoso yang berjudul Kau Puisi. Dan lagu ini.... bagus. Sangat simpel namun pas sasaran.

Christmas

Malam ini malam natal, 24 Desember 2011. Rollback ke masa beberapa tahun lalu. Mungkin sekitar delapan atau sembilan tahun lalu ketika aku menghadiri natal di kantor ibuku, Panti Asuhan Panti Asih. Sebelumnya, kantor ibuku adalah yayasan Kristen oleh Bethesda. Sehingga tiap tahunnya ada perayaan natal.

Dulu di setiap malam natal, aku selalu diajak ibuku untuk mengikuti acara natal di sana. Aku masih kecil dan malu-malu saat itu. Anak-anak dari rekan ibuku relatif lebih besar dariku, aku selalu merasa takut pada mereka. Haha lucu kalau inget.

Setiap anak kecil, juga aku, mengenakan gaun yang mungkin saat ini sudah jarang dikenakan oleh anak-anak kecil kebanyakan yang lebih memilih untuk mengenakan skippy atau skinny jeans. Aku masih ingat benar dengan model gaun-gaunnku ketika kecil, roknya ada berlapis-lapis sehingga bisa mengembang bagus, kalau bahasa jawanya mekruk.

Kembali ke acara, biasanya ada acara di gereja dulu, saat itu ibuku akan meninggalkanku sendiri di dalam gereja bersama orang-orang yang merayakan natal (aku muslim) atau menitipkanku pada sahabatnya, Pak Bejo atau Bu Lusi, ibuku akan mengecek semua stand makanan yang telah disiapkan di gedung lain yang akan digunakan untuk menggelar pesta natal.
Di dalam gereja biasanya juga ada hiburan berupa paduan suara, tarian, atu drama singkat. Aku lumayan menikmatinya.

Setelah acara di gereja selesai kami akan beralih menuju gedung untuk makan-makan bersama, nah saat itulah para anak kecil akan dikumpulkan untuk mendapatkan bingkisan besar berisi makanan ringan. Aku masih ingat benar, dulu aku sangat menyukai sesi pembagian makanan ini, yaaa namanya juga anak kecil, lebih menyukai makanan ringan ketimbang makanan berat (nasi, dsb.).

Aku cenderung malu-malu, ketika teman-temanku bermain kejar-kejaran atau sekedar mainan anak-anak seusiaku saat itu, aku lebih memilih duduk dan melihat mereka sambil sibuk dengan makananku. Maka, akan ada seorang anak laki-laki, dia adalah anak dari pimpinan di kantor ibuku. Dulu, dia selalu menggodaku, menghiburku, dan mengajakku bermain. Berbeda dengan anak-anak lain, dia mampu membuatku nyaman berada di dekatnya tanpa rasa malu. Aku dan dia akan berlari saling mengejar.

Tahun-tahun selanjutnya hal yang sama masih juga terjadi, namun lambat-laun ketika dia mulai beralih menjadi remaja dan aku masih tetap pada predikat anak-anak, dia jarang muncul di acara natal. Aku tidak lagi bertemu dengannya. Hingga suatu waktu ketika aku duduk di kelas enam SD, aku terbaring sakit seusai operasi amandel, ibunya datang padaku membawakan boneka dolphin yang besar dan apik, juga menyampaikan salam dari dia. Tentu saja, aku bahagia, karena sampai saat inipun boneka itu masih selalu menemaniku tidur.

Ketika aku memasuki umur ke empat belas aku datang ke kantor ibuku, aku menemui dia dan dia telah tumbuh begitu tinggi dan besar, tentu saja juga tampan, kudengar dia berhasil masuk di UGM fakultas hukum, tapi sayang, dia tidak mengenaliku, lupa atau ... entahlah aku juga tak mengerti.

Natal selanjutnya aku bertemu dengannya, namun tetap sama, tidak ada sapaan.

Apa kabarnya teman masa kecilku itu ? hmm... :)



Renovasi Blog

Huah, setelah beberapa jam, akhirnya renovasi blog besar-besaran selesai juga. Sebenarnya kalau dilihat-lihat nggak ada yang banyak berubah dari tampilan sebelumnya, dan yang membuat capek adalah aku harus mengulang renovasi berkali-kali karena gagal save. OmiGod, itu sangat menguras tenaga, pikiran, dan waktu.
Taraaaaa! theme bloge kali ini : birupinkhitam.
Oh yaaa, nyari widget jam juga membutuhkan waktu yang lama, mengingat aku maunya warna yang senada dengan tema dan itu sangat sulit. Beberapa ditemukan namun gagal simpan alias nggak muncul di blog, huhuhuhu.
Well, overall sudah lumayan. Yang jelas sekarang punya pet baru, anjingku itu. Ahaaa :D

Alhamdulillaaaaaaaah ^^

Belajar Sabar

Hari ini tidak begitu spesial selain memanjakan diri di rumah. Aku bangun sangat siang hari ini, sampai-sampai ketika aku keluar dari kamar tak ada satupun orang kutemukan di rumah kecuali seorang kakakku yang masih tertidur di kamarnya.

Kalau bangun tidur, nggak tahu kenapa tangannya udah otomatis buka tudung makanan di meja makan, nggak ada apapun kecuali roti cokelat, alhasil sarapan roti cokelat aja, lumayan ganjel perut, ahahaha.

Mandi terus terapi madu, baru mulai sih, dulu aku suka banget terapi madu, yaitu menggunakan madu sebagai masker wajah, dan hari ini pertama kalinya aku memulainya lagi. Harus jerit-jerit sendiri kadang, bukaaaan, bukan karena sakit, tapi berhubung rambutku tergerai jadi terkadang sehabis tiduran rambutnya nempel di pipi jadi lengket semua, lebay yaa pakai jerit segala, tapi udah refleks sih, hehe.

Simbok sempet datang ke rumah, nemenin aku, juga simbok di rumah kesepian, ahahah.
Setelah terapi madu, langsung deh cuci muka dan oles-oles dengan olive oil, supaya kulitnya nggak kering-kering banget, krim malam dari dokter bikin kulitku jadi pada ngelupas gitu, tapi efeknya lumayan kok, dulu juga gitu, sekarang harus sabar aja biar kulitku kembali seperti dulu, jerawatnya juga ilang, amiiiin. Lagian bukan masalah jerawatnya, tapi aneh banget dong kalau pipi kananku ada beberapa jerawat sedangkan sebelah kiri bersih. Umm, udah tinggal bekas sih sebenarnya. Ahaaaaay.

Mainan sama Lifi (keponakan) di depan rumah, terus tidur siang, sorenya mandi, daaaaan luluran, sampai saat aku posting ini, wangi lulurnya masih bisa aku cium lho, lulur beras, lumayan kok, hmm.

Tadi sehabis makan, lanjut minum susu, itu masih segelas, well, hari ini Rastha ke Purwokerto, ada family gathering gituu, nggak ada malming deh, nggakpapa lah, toh stay contact kok.

Satu point yang aku pelajari hari ini : Belajar menunggu dengan sabar dan telaten untuk sesuatu yang indah dan memuaskan dikemudian hari.

Jumat, 23 Desember 2011

Today is a wonderful day.

Dimulai dengan bangun sedikit lebih pagi dari biasanya karena aku bobo di tempat sepupuku, ahahahaha.

Setelah bangun, merapikan tempat tidur, langsung cuss pulang. Sampai rumah nengok kamar dong, ngaca sebentar lalu mulai membuka computer, online.

Nggak lama menjemput my lovely mom di rumah sakit, sampai rumah niatnya mau ke kantor Bernas, tandatangan buku H. Herry Zudianto untuk dimuseumkan, tapi batal karena Mbak Fauziah mau pergi, jadi besok deh.

Lantas pergi ke Ambarukmo Plaza (Amplaz) menyusul teman-teman tercinta, Deta, Kak Vicha, dan Anna. Di mall sebelum nyusul mereka malah ketemu sama Manda sama Kiki, ya sudah aku ajak sekalian aja ke Tamansari foodcourt.

Makan dan ngobrol tentu saja, terus jalan-jalan nggak jelas dan sedikit shopping.

Then, go home J

Even it sounds simple, but meaningful.

Hal yang pengen banget aku lakukan adalah main dan ngobrol banyak sama Ristaa Nadhliasa.

Rabu, 21 Desember 2011

VERY Amazing day

Selasa, 20 Desember 2011

Hari Selasa benar-benar hari yang unforgetable banget, memorable dan sangat berkesan di hati. Mungkin juga menjadi sebuah sejarah kecil yang mewarnai hidupku. Sesuatu yang menyenangkan, memuaskan, membanggakan, dan tanpa sendu ataupun duka sama sekali.

Poin pertama adalah ketika aku bisa go date sama Rastha Satya Sukma Dewabrana. Someone special in my heart and life also. Hari Senin Rastha menawariku untuk go date hari Selasa, tahulah apa jawabanku, tentu saja ku iyakan. Moment yang aku tunggu-tunggu selama lebih dari setahun belakangan ini. Terkadang menjadi sesuatu yang tidak pernah kuangankan, kumimpikanpun tak berani. Cemen yaah, haha.

Janjian di Galeria jam sepuluh, tapi yang ada aku ngareeeet karena ada urusan sama My Beloved MOM. Jam sebelas aku sampai di Gale, untuk menebus kesalahanku yang membuat Rastha menunggu satu jam, aku sempatkan membeli Big Choco Top di lantai bawah untuk Rastha sebelum aku menemuinya. Dua big choco top sudah dalam genggaman kedua tanganku. Naik eskalator, dan ketika sampai di dekat kolam, kulihat Rastha sedang duduk di kolam dalam dengan komik di hadapannya. Masih kuingat jelas wajahnya, haha marai grogi.

Kuhampiri Rastha dan kusodorkan big choco top di depan wajahnya, dia menengadah dan tersenyum, aku minta maaf, dong! haha.

Kami berdua makan es krim di pinggir kolam dalam Gale yang dihias salju, rusa, boneka natal (yang manusia salju itu lho), dan segala tetek-bengek natal. Aaah sesuatu banget deh pokoke. Satu hal yang saat itu masih sulit kubayangkan, 'nyata nggak sih'.

Es krim habis dan melanjutkan dating ke Benteng Vredeburg, masuk diorama, keliling-keliling, duduk di bawah pohon (sambil ngadem ini ceritanya), dan terakhir duduk di kursi di bawah tanaman gantung (yang merambat itu lho hidupnya). Ngobrol-ngobrol, sempat diganggu sama My Mom yang terus-terusan telepon. Hmm.

Next journey is Tamansari, di sana masih sama temanya : ngadem, hahahaha. Terus duduk di jendela berdua sambil ngelihat orang-orang sampe bosen. Oh yaa, sempat foto-foto juga. Dan Rastha sempat dimintai tolong sama mbak-mbak yang lagi hunting foto untuk jadi modelnya, hmm :).

Di jalan, si lampu merah, Rastha nembak aku. How wonderful ! kaget, senang, bingung, semua ngemix jadi satu. Aku bilang ke dia buat jawabnya nanti.

Lumayan mendung, next cari makan. Dapetnya malah di Gejayan, sampai hujan-hujanan juga. Parahnya aku nggak bawa mantel, huhu. Makan di Jogja Chicken. Menunya ya pastilah ayam dan sup jagung. Terus abis makan ya pulang.

Di ujung gang yang menembus Jalan Gejayan, aku berteriak 'Iya, Rastha, aku mau jadi pacarmu!'. Terus langsung tancap gas.

Dan taraaaaaa, tebak sendiri deh, haha.


And then the second point is, Launching buku perdana KOKITALIS di Balai Kota, Yogyakarta. Jam enam kumpul di kost Andri, bersama-sama ke Balai Kota dan masuk di taman depan. Wow! acaranya great deh. Berasa ada di acara resmi apa gitu, isinya banyak pejabatnya. Hmm.
Pra acaranya makan dan hiburan oleh Sanggar Nusantara dan Didi Kempot beserta kerabat-kerabatnya.

Sebelum aku menjabarkan acara intinya, judul dari acara di Balai Kota ini adalah apresiasi Pak Hery Sudianto (sebagai mantan Walikota dua periode) dan pelantikan walikota baru, Pak Haryadi Suyuti. Nah, di sela acara baru deh launching Buku H. Herry Zudianto (Judul bukunya: 'H.Herry Zudianto').

Acara inti pertama pembukaan, lalu sambuatan-sambutan, selingan, dan penutupan. Tapi berhubung anak-anak KOKITALIS sudah ngantuk berat, juga karena acara molor dua jam, akhirnya kami pulang sebelum acara selesai.

Saat launching kami dipanggil naik ke atas panggung dan menerima kenang-kenangan dari Pak Herry, isinya yaa cinderamata yang bentuknya gunungan wayang dan ada tandatangannya Pak Herry dengan tinta emas! benar-benar membuat terharu. Banyak yang foto, sampai-sampai bingung harus senyum atau biasa atau gimana, intinya ya, salting, hahahaha.

Benar-benar nggak menyangka kalau buku yang berisi tentang Pak Herry sudah terbit. Masih terbayang di kepala saat-saat audiensi di kantor walikota, foto bersama Pak Herry, penyampaian pendapat, lalu kunjungan-kunjungan ke rumah Pak Herry di Golo, mengikuti kegiatan Pak Herry saat launching Turgadam dan pentas seni di suatu desa. Pokoknya semua memberi kesan yang berarti di hidupku, pengalaman yang sangat wonderful, sangat berkesan, dan poin penting lainnya adalah, aku bangga berada di job ini.

Menulis observasi refleksi menulis observasi refleksi dan taraaaaa bukunya akhirnya terbit dan total 500 eksemplar yang akan dibagikan kepada tamu undangan, kelurahan-kelurahan, instansi tertentu, dan sekolah-sekolah.

Penasehat kami, Pak Kardi, SH. dan Pak YB. Margantoro benar-benar sangaaaat membantu dalam proses ini, merekalah yang mewadahi kami untuk melaksanakan proyek kali ini. Mereka orang-orang hebat :D.

oh yaa, dalam pembuatan buku kali ini tidak melibatkan seluruh anggota KOKITALIS, hanya delapan saja, karena yang lain memiliki kesibukan tersendiri yang tidak bisa ditinggalkan.

KOKITALIS yang terlibat kali ini :
-Uni Tsulasi P.
-Rezta Puspitasari T. A. H. I.
-Andri Septian C.
-Fitrah Fasyanabilla L.
-Anggit Nursasmito
-Ellena Nurmasari
-Ratnasari Dewi P.
- Tri Anjani (saya)


Saya saat di Benteng Vredeburg


Rastha pas di jendela Taman Sari


My purple dress


Di kamar mandi Balai Kota
(saya-uni-fasya)



Pak YB


Hal yang berarti itu ketika aku memiliki persahabatan yang hangat seperti yang mereka tawarkan kepadaku. Menjadi bagian tersendiri dalam hatiku, mereka adalah sahabat-sahabatku, yang mewarnai hariku. Juga kekasihku, yang selalu mendampingi.


Senin, 19 Desember 2011

Maafkan aku, Buk.



Buk, maafin anakmu dan ketledorannya. Aku benar-benar nggak tahu kalau cincin yang Ibuk kasih itu seharga 1,7 juta rupiah. Aku nggak sengaja menghilangkan cincin itu. Aku juga kehilangan, cincinnya bagus banget, bisa berkilauan kalau kesorot cahaya. Glow banget deh. Aku juga udah nganggep sebagai cincin keberuntungan malah, cincin yang benar-benar sangat spesial dari Ibuk. Maafin anakmu, Buk ..

Ini di foto ini cincinnya kelihatan :(

Saat rias, makan sama ganti cincinnya masih ada, tapi pas keluar kamar mandi aku langsung kerasa aku nggak pakai cincin itu, aku kembali masuk kamar mandi dan mencari, hasilnya nihil, Buk. Aku udah nyari ke mana-mana tapi nggak ketemu.
Sedih, Buk, bukan karena harganya, tapi karena itu dari Ibuk. Tambah bersalah karena Ibuk nggak ngomelin aku gara-gara cincin itu hilang, cuman sedikit sedih. Maafin aku, Buk .. Maafin Anjan ..

Sangat kecewa (WIS)

Kata teman-temanku, yang juga teman-temanmu, kau bukan orang yang baik untuk berteman, sekalipun aku mengiyakannya, aku tetap saja berusaha sebaik mungkin padamu, karena aku menghargaimu. Tapi kau lihat, kau bahkan tak pernah menghargai aku. Kau tidak memiliki etika halus sebagai seorang perempuan, maaf jika kata-kataku kasar, tapi ini seperti apa yang kurasakan.
Bukannya aku mengucilkanmu, tapi semua teman-teman SMPku selalu mengolok-olokku yang berteman denganmu, asal kau tahu, aku selalu menjaga nama baikmu di depan mereka, kecuali pada saat-saat tertentu ketika kelakuanmu di luar batas manusiawi.

Terkadang kau memang baik, dan hal itulah yang DULU membuatku berpikir untuk melihatmu hanya dari sisi baik, agar hubungan pertemanna kita terbina dengan baik. Tapi lambat laun kau justru mengkhianatiku, aku sangat mengerti ketika kau merasa ingin lebih unggul dariku, kau juga tidak mau disalahkan, pernahkah kau merasa. Hal ini juga yang menjadikan aku underpressure ketika bersamamu.

Satu hal yang tidak kusukai, kau juga memaksa, seperti yang dikatakan Ferry dan Dhova ketika mengeluh tentangmu kepadaku, aku hanya tersenyum tipis dan diam untuk menjawab keluhan mereka. Kau tahu, aku sengaja tidak memberitahumu, semata-mata untuk menjaga nama baikmu di depan mereka.

Pemicu klimaksnya adalah ketika pulang latihan dansa dari Balai Kota. Saat itu badanku sedikit tak enak, jadi aku memutuskan untuk naik Trans Jogja saja. Ketika pulang aku terpaksa nebeng, tapi hal yang mengecewakan untukku adalah ketika kau tidak mengantarkanku sampai rumah dan justru meninggalkanku di jalan malam-malam ketika jalanan sudah sangat sepi, aku biasa saja hanya sedikit was-was karena aku adalah wanita, aku menelepon kakakku yang sedang asyik nonton bola dan terpaksa menjemputku, awalnya dia ingin marah padaku karena mengganggu acarany anonton bola, tapi dia urung memarahiku yang kau tinggal sendirian di pinggir jalan, dia justru marah padamu yang tega meninggalkanku sendirian kondisi malam-malam ketika jalanan sudah sangat sepi, kutegaskan sekali lagi, ketika jalan sudah sangat sepi. Dan resiko hal buruk akan terjadi padaku sangatlah besar.

Coba kau ingat kembali, di hampir setiap latihan aku menjemputmu di rumah dan mengantarkanmu pulang hingga depan rumah. Aku mengantarkanmu bertemu dengan berbagai lelaki dan menungguimu hingga lelaki itu datang baru aku pulang, tidak sepertimu yang meninggalkanku begitu saja dan sama sekali tidak mau menemaniku.

Pernah satu waktu aku disidang oleh keluargamu karena ulahmu, aku hanya ingin ada urusan sedikit denganmu ketika bulikmu tiba-tiba memintaku untuk tinggal sebentar. Saat itu kau tidak ada di rumah, dari bulik-bulikmu, kakek nenekmu, mbakmu, hingga adik-adikmu, semuanya mengerumuniku dan bertanya siapa aku, aku jawab sebenarn6ya, bahwa aku adalah pasangan dansamu, hingga tiba-tiba mereka semua bertanya di mana keberadaanmu yang beberapa hari tidak pulang ke rumah, aku bahkan sangat tidak tahu, mereka mengeluh banyak tentangmu. Kau tahu aku jadi merasa tidak enak karena aku takut mereka akan berpikir aku juga salah satu dari teman pergaulanmu yang ada dalam tanda kutip. Aku risih, aku bahkan merasa tidak berhak untuk mengetahui segala aibmu yang dibeberkan oleh bulikmu kepadaku saat itu.

Terkadang aku kasihan padamu mengingat kondisi keluargamu, tapi sikapmu yang keterlaluan membuatku urung untuk bersimpati padamu.

Kemarin, tanggal 18 Desember 2011, aku dan kau mengikuti kejurnas dansa di Graha Sarina Vidi. Tanggal 17 pagi aku menghubungimu untuk daftar ulang lomba, tapi kau jusru sulit dihubungi, akhirnya aku mengajakmu sore saja tapi kau juga tetap tidak membalas dengan pasti SMS-SMSku. Hingga malam tiba aku harus pergi ke daerah Rejowinangun (selatan Gembiraloka) untuk kumpul KOKITALIS dan prelaunching buku tentang Pak Hery Zudianto. Malam itu kau bilang kau yang akan mendaftarkan kita untuk lomba, dan bodohnya aku mempercayaimu.

Minggu pagi (18/12) aku sudah merkemas untuk kejurnas nanti siang jam 11. Ketika tiba-tiba kau bilang kejurnas batal karena kau belum daftar, pernyataanmu yang benar-benar membuatku shock. Aku merasa tak enak hati pada Tante Ita yang sudah melatih, teman-teman semua, dan Mbak Mar yang memfasilitasi hingga detail kostum. Aku takut mengecewakan mereka, tetapi faktanya memang begitu. Aku tahu, kau ragu dengan alasan saingan kita terlalu berat sehingga lebih baik tidak ikut, tapi aku tahu bukan itu alasanmu, kau lebih memberatkan lomba dancemu daripada dansa kita.

Aku menghubungi Tante Ita dan minta maaf karena ketledoran dan ketidakpastian yang sangat mengecewakan bab kejurnas. Tapi beliau bilang justru kita tetap mengikuti kejurnas, karena beliau telah mendaftarkan kita.

Aku menghubungimu dan kau MENYANGGUPI untuk mengikuti kejurnas.

Sampai di Graha Sarina Vidi untuk kejurnas, aku dan kamu telah siap, dandan dan segala macamnya. Rundown menunjukkan bahwa kita maju lomba jam 15.30, kau ijin untuk lomba modern dance di UGM dengan membawa motorku, jam 13.15 kau berangkat dan berjannji untuk segera pulang, perjalanan sekitar satu jam (PP) dan tampil sekitar 15 menit, dan harusnya kau sudah sampai sekitar jam 14.30. Setengah jam sebelum tampil (tampil jam 15.15) aku sudah menelponmu berkali-kali namun tidak ada jawaban, waktu berlalu dan kita didiskualifikasi dari perlombaan karena kau tak juga datang, kau tahu, ini menjadi hal yang sangat memalukan. Kau bahkan tidak bisa membedakan mana yang lebih penting di antara KEJURNAS dan lomba modern dance antar kota. Kau juga tidak bertanggungjawab dengan perkataanmu yang berjanji segera kembali.

Setengah jam sebelum tampil semua atlit sudah berbaris untuk masuk ke dance floor dan aku masih duduk di kursiku menunggumu dengan cemas ditemani seorang bapak-ibu yang terus menerus memberiku support agar sabar dan sabar, aku seperti orang bodoh yang menunggumu tanpa kepastian. Aku terus menghubungimu sejak 45 menit sdebelum lomba. Tapi jawabannya? NOTHING.

Dan hingga suatu waktu Tante Ita lewat di depanku dan mengobrol sebentar denganku, dia juga bertanya padaku akan keberadaanmu dan aku menjelaskan dengan suara gemetar, kau tahu, sakit di hatiku, sesak rasanya. Dia kaget ketika mendengarnya dan dia mengelus dadaku serta menyuruhku untuk tetap bersabar. Lady-lady sudah tampil dan sudah memasuki quarter final, aku pulang dengan sangat kecewa. Bahkan ketika aku pulang kau tak juga muncul di sana.

Kau bahkan tidak berani menelfonku dan sekedar minta maaf, kau tidak berani memulangkan motorku ke rumah, kau menyuruh adik kelasmu ntuk mengantarkan motorku ke rumah. Kau juga tidak bertanya bagaiman kondisinya. Kau sangat memalukan.

Kalau kau memang ingin membatalkan kejurnas seperti yang kau bilang padaku pagi itu, kau bilang, jangan kau menyanggupi bahwa kau BISA melakukannya.
Kau harus memilih salah satu, lomba dancemu atau kejurnasmu, hidup itu pilihan, dan satu waktu kau hanya boleh memilih satu.

Kau mengecewakanku teramat dalam, kau ... sangat tidak bisa dipercaya.
Aku tidak ingin mengenalmu lagi sekalipun kau telah kumaafkan.

Jumat, 16 Desember 2011

before saturday

Dalam hati kecilku, ada suatu ketakutan tersendiri. Bagaimana tanggungjawabku dengan nilai-nilaiku semester ini.

e n d
nggak ngerti harus post apa.

Selasa, 13 Desember 2011

smile



Jangan terlalu memikirkan orang yang kau sukai, itu hanya membuang waktumu dan membuat imajinasimu semakin berkembang. Jangan terlalu berharap kepada orang yang belum pasti juga memiliki rasa yang sama denganmu, karena semakin besar harapan itu, maka semakin besar pula resiko sakit yang akan kau dapatkan. Keep moving, keep spirit, keep smile, and.... stay cool :)

Decision

I ever thought who is the good one, the best one, actually the reason that I took to choose who would be my destiny. You or him. Both you have your own individual language that all you transmitted into my heart. Something meaningful and hopefully pump up my soul. It was hard, realized who is the one, the one I really love. When you were not in me, he came to my life. Listened my story from the simplest one to the complex. And inside it, there were so many you, you were the reason my story is begun. Even he hold me, he never get me as you get me. Can you understood how it can be done with the end is you, even there were so many him, the end of me is you. Sometimes I can bad of thinking that you, you just admire me not love me. But heart, who can predict. As I think as I know, you are the one I choose, I suppose, and I love. Just believe me, I’m not blaming you. I was born to make some decision. And one of those decision is to love you..

Minggu, 11 Desember 2011

Pudar

Aku tidak pernah mengeluh karena menunggumu terlalu lama, karena aku sangat yakin dengan apa yang aku letakkan di dasar jiwaku, yaitu sayangku kepadamu.
Apa kau pernah melihat sebuah film di mana ada seorang wanita yang hidup tanpa sebuah jiwa yang bernanung di hidupnya, maka jadilah dia mayat hidup. Tapi tidak denganku, sekalipun kau tidak memberiku asupan jiwa yang lebih, aku masih mampu mengisinya dengan segala pemikiranku akan dirimu.
Terkadang ketika aku melihat seorang gadis yang diberi cincin oleh pujaan hatinya, atau sepasang kekasih yang mengayuh sepeda dengan binar lampu warna-warni, dua ekor kura-kura yang melompat dari ranting yang mengambang menuju dasar danau paling dalam, juga sepasang angsa yang saling beradu tatap mesra. Kau tahu, aku pernah memimpikan suatu waktu kau akan berjalan menggandeng tanganku erat atau sekadar menatap penuh ke dalam mataku, hal yang tidak rumit tetapi masih jauh dari jangkauanku.
Ada kalanya aku kembali dari mimpiku dan menatap hidupku dalam nyata. Maka aku akan menemukan sisi lain dari harapan-harapanku, ada dia, dia, dan dia, juga mereka yang mewarnai kertas kosong dalam lembaran worksheetku. Memenuhinya dengan corak berbagai bentuk hingga menampilkan indah dan pahit. Tapi yang indah adalah satu dari semua, adalah dia.
Jika aku menyebutnya dia, maka dia adalah dia yang mengisi hampir seluruh kertas bersihku menjadi goresan-goresan penuh makna. Ketika aku bahagia, menggambar pelangi penuh eksotisme dalam warnanya, atau ketika mendung tiba-tiba berada di atas kepalaku dan menggulita dalam setiap langkahku. Dia ada, menyediakan kuas dan cat juga menyiapkan lampion terang yang menunjukkan arah jalanku. Dia juga meminjamiku payung ketika mendung tiba-tiba memunculkan rintiknya.
Dalam hati kecilku, aku ingin kau lah yang sanggup berada di sampingku, bukan dia. Tapi destiny menyebutnya berbeda. Dia berjungkir balik hingga menukar posisimu dan si pemilik payung.
Tenang saja, kau adalah bintik-bintik kecil yang sanggup memasuki setiap ruang kecil di kertas bersih yang telah terisi penuh coretan orang-orang yang sangat berarti, kau meyusup di tiap ruang kosong hingga tanpa disadari, kaulah backround dalam setiap lembar worksheetku. Cantik, memang.
Yang kutakutkan hanyalah, ketika dia mampu mengubah dominan dirimu dari setiap kedip dalam hidupku. Hal yang bernagsur-angsur membuatmu tersingkir dari hidupku juga ketika kau tak juga memintaku untuk datang menghampirimu. Karena tanpa ajakanmu aku akan tetap pada berdiriku di sini, tanpa menyurutkan langkah sejengkalpun.
Benar, aku memang masih menunggumu, tapi takutku akan kedatangannya menjadi maha mega ..

Sabtu, 10 Desember 2011

Kita Berdua

Oleh : Rastha Satya Dewabrana

Kita berdua

berjalan bersama malam itu

melewati waktu demi waktu

Kita berdua

saling mengungkap tabir setiap diri

melantunkan romantisme

bagai mekarnya mawar

Kita berdua

sadar akan setiap rasa

terbentuk karena keakraban

Kita berdua

selalu memberi

dopping setiap asa asa kita

Namu Kita Berdua

belum bisa melakoni

ajang roman tersebut

karena kita tahu

kekhawatiran disetiap kita

muncul agar kita diberi jarak

sebelum menjadi sebuah

roman yang luar biasa

Semoga


Rabu, 07 Desember 2011

Choco Top

December is somin'

Bukan karena aku tidak lagi suka menulis. Aku masih sangat menyukainya. Ini mungkin pertama kalinya di bulan Desember, aku menulis di blog ini lagi. Apa kabar teman-teman? Semoga Tuhan selalu melindungimu, amin.

Banyak hal yang terjadi selama beberapa bulan terakhir ini. Sangat membuatku terpaksa belajar lebih dalam untuk memaknai hidupku. Aku selalu ingat benar dengan apa yang selalu dikatakan ibuku, dan aku memepercayainya. Ini tahun keduaku di Sekolah Menengah Atas, dan Beliau bilang inilah tahun ketika remaja seusia kita menjadi berhasil atau tidak.

Aku bingung dengan diriku sendiri, mungkin benar tentang remaja yang sedang mencari jati dirinya di usia sepertiku, sekalipun awalnya aku tidak pernah mempercayai studi tentang hal itu, karena kupikir, itu hanya delapan puluh persen dari populasi saja yang membuktikan, dan mungkin aku bisa menjadi yang dua puluh persennya. pika21

Emm apa yaa, bulan ini ada ujian tengah semester, di mulai tanggal 1 Desember 2011. Tentu saja menjadi hal yang emm lumayan resmi buat aku.
Ini udah hari ke tujuh, itu artinya satu hari lagi terakhir yaitu besok dan ujian telah usai. Hahahhaha.
blogger-emoticon.blogspot.com


Aku seorang yang pemalas, terutama satu semester ini, karena waktuku untuk belajar tersita untuk kegiatan komunitas dan latian dansa untuk persiapan PORPROV DIY 2011.
Dan aku sedikit menyesalinya, hingga akhirnya aku 'sedikit' belajar dengan sungguh-sungguh pada ujian kali ini. Tapi hanya terpusat pada mata pelajaran penjurusan saja, kimia, fisika, biologi, matematika, bahasa inggris, dan bahasa indonesia. Yang sangat mengecewakan adalah mapelnya anjlook selain itu, contoh saja, karena sibuk belajar mapel utama, aku sama sekali tidak membuka buku TIK ku, alhasil bisa dipastikan nilai TIK ku sangat hancur.

Alhamdulillah Biologi aku tidak harus menjalani remidial, setidaknya nilaiku dua poin di atas KKM. Untuk Seni Budaya aku juga tidak harus mengikuti program ribet pengulangan maksiat itu, padahal di ujian kemarin remidi aku lhoo..
Tapi sayang seribu sayang, mapel Bahasa Prancis harus rela remiadial. Dan yang sangat memalukan, mapel Bahasa Indonesiaku juga remidial, hanya menthok di 7 nilaiku. Padahal udah merasa PD tingkat tinggi waktu ngerjainnya. Humm.

Mungkin di semester dua aku akan mengajukan les, aku sadar, aku sangat membutuhkannya, sangat sangat sangaaaaaat ! huh.

Kejurnas Dansa besok tanggal 18 Desember 2011, itu artinya sebelas hari lagi
blogger-emoticon.blogspot.comblogger-emoticon.blogspot.com

Oh yaa, alhamdulillah juga, tanggal sembilan belas atau dua puluh Desember, launching buku perdana KOKITALIS lho ! Hmm seneng bangeeet deh
blogger-emoticon.blogspot.com


Ini jurnal singkatku hari ini, membuka lembar bahagia untuk Desemberku, amin.

Rabu, 23 November 2011

Bersyukur

Harusnya, aku bersyukur karena apa yang kumiliki telah lebih dari cukup. Tapi manusia selalu menuntuut lebih, dan begitu malangnya itu terjadi kepadaku.
Intinya : Berjuang dan berusaha :D

Jumat, 18 November 2011

Bunda, Dengar Aku

Katamu ini tabu
Sambil tertawa aku malu
Masih ragu tapi mau
Bunda, ini rasaku

Kerlingnya menggelitik sukma
Wangi mawar membalut raga
Suaranya bergema manja
Bunda, aku terkesima

Ada rindu merasuk nadi
Mengadu cumbu dalam hati
Merajut risau mengambang pasti
Bunda, aku bisa mati

Katanya itu kasih
Menjelma tanpa risih
Meraja dalam dada
Bunda, aku jatuh cinta


is written on November 17th 2011
for B-Nine (Majalah SMA 9)

It is November

When Siti Shofiyana introduced you with me, August 2010, it was the first time I knew you. A day when my life began to change. It is you filling my hole heart.
It was predictable that you were looking for someone special, and it was me. Yes, it was me. My day turned happier when you entered. Many things changed, many reasons built. Was built to make a decision, I was fallin’ in love with you.
My love for you is different. It is not same when I like other boys, my love for you is unchangeable even there are many boys around my life, you are still in the top position of my life, heart, and soul. Just trust me, it’s true ..
You are my wish,
You are my pray is for,
You are the one I think always,
You are my hope,
You are my everything, Rastha Satya Dewabrana.

Kepadamu


 Dear, Rastha..


Bulan ketika sejuta rintikan air jatuh membasahi tanah dengan gelembung bening yang siap pecah ketika mencapai permukaannya. Bulan hujan, ketika ada yang berubah dari hidupku, adalah mengenal dirimu lebih, lebih, lebih, dan lebih dekat.

Sayangmu dan hatimu, dua hal yang limabelas bulan lalu menjadi obsesi tersendiri untukku. Aku pernah ingin menjadi yang nomor satu dalam daftar prioritasmu. Belum juga kusadari saat itu ketika yang kurasakan tentangmu hanyalah obsesi yang sewaktu-waktu akan mengajariku belajar untuk egois.

Aku mengikrarkan namamu di dalam rongga yang paling dalam, menyentuh dasar paling sensitif dalam hatiku. Saat limabelas bulan telah berlalu dan aku masih berdiri tegak dengan satu rasa yang masih kuat tergenggam dalam kepalan tanganku.
Sayangku kepadamu..

Jauh waktu terlewati bersamamu membuatku selalu belajar menjadi lebih tegar, menjadi ikhlas, dan tentu saja dewasa.
Poin yang lambat-laun kusadari yaitu kau tak juga beralih dari masa lalumu yang begitu indah yang bahkan dengan kehadiranku tak akan pernah mampu menggantikannya.

Dan rasaku kepadamu tak pernah kutemui kepada orang lain. Entah, aku sendiri tidak begitu mengerti dengan apa yang baru saja terjadi dengan perasaanku. Rasa ini berbeda dengan yang biasa kuembankan kepada mereka yang pernah mampir di hidupku. Sekalipun orang-orang itu telah memiliki satu bahkan lebih keunggulan yang tak bisa kau berikan kepadaku, namun rasaku yang tersipan untukmu tidak juga memudar begitu saja.

Aku rela, bila kau harus bersama dengan orang lain yang lebih bisa membahagiakanmu, mengukir senyum di wajahmu, memoles raut sumringah, dan tentu saja menghapus jejak traumatis masa lalumu. Kau tahu, sayangku tulus, aku tak meminta balasan atau sekedar pengakuan. Aku juga tak ingin membuatmu terbebani dengan kehadiranku dalam labirin hidupmu. Aku hanya ingin kau mengetahuinya..

is written on November, 12th 2011 
 

Minggu, 30 Oktober 2011

Gemarame

Minggu, 30 Oktober 2011.
University Hotel, Yogyakarta.
Aku dan hampir dua ratus siswa-siswi di seluruh Daerah Istimewa yogyakarta mengikuti acara Gemar Membaca Rajin Menulis (GEMARAME) yang diadakan Balai Bahasa Yogyakarta di bawah Kementrian Pendidikan Nasional di University Hotel, Sleman.
Aku mewakili SMA 9 Jogja sebagai peserta bersama Dhelina P. dan dua adik kelasku. Dimulia dari jam 8 sampai 5 sore. Pertama, setiap siswa mengisi daftar hadir atau istilahnya daftar ulang. Oh yaa, ada bonusnya lho, map, 1 blocknote label Balai Bahasa, 1 blocknote label University Hotel, pulpen dan pensil. 
Satu gelas air putih yang terwadah cantik di gelas kaca duduk manis di meja panjang tepat di depan peserta dan beberapa buah permen kiss untuk mengurangi kantuk. Setelah moderator ada pembicara yang mengajarkan kami banyak hal tentang membaca dan menulis, dibawakan oleh Kepala Balai Bahasa Yogyakarta, Bapak Tirto Suwondo M.Hum.dengan sangat jelas, hanya saja menurutku itu sangat membosankan (hehehehe). Juga menurut Ellena (mamah) yang memberiku sebuah gambar monster bertuliskan 'itu bapaknya ngomong apasih, nggak kelar-kelar'. Haha.
Kemudian setelah Pak Tirto selesai menyampaikan materinya yang berjam-jam itu (kebayang nggak sih) kami dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing akan mengisi 4 kelas berbeda, kelas Sastra A, Sastra B, Bahasa A, Bahasa B.
Ada empat tuntor di masing-masing kelas, tapi yang ku tahu hanya salah tiganya, wkwk
Kelas Sastra A bersama Pak Sri Harjanto S., Kelas Sastra B (kelasku :D) bersama Ibu Evi W., Bahasa A dengan Pak YB Margantoro (Pembimbingku di Kokitalis :)) dan Bahasa B dengan Pak Adi (aku nggak kenal ._.) haha SKSD banget nih aku.
Untung saja aku tak sendirian di kelas Sastra A, aku bersama Ellena (mamah) dan Zeta (tante) sedangkan Semit (papah) masuk kelas bahasa dan Uni+Ratna di Sastra 2. Yang lainnya aku kurang tahu mereka masuk mana.
Jujur, awalnya aku nggak sreg di hati masuk kelas sastra. Membayangkan merangkai kata-kata indah bukanlah diriku. Kalau saja boleh memilih, aku memilih masuk di kelas Bahasa bersama Pak YB. Tapi mau dikata apa, keputusan panitia mutlak. Dengan sedikit berat hati, Aku, Ellena, dan Zeta masuk kelas Sastra yang ternyata tidak begitu membosankan. Tuntor kami, Bu Evi, cukup jelas menyampaikan materi walaupun aku sangat kesulitan untuk menuliskan puisi.
Kami dituntut menulis puisi dalam waktu yang sangat singkat, 15 menit setiap puisi. Puisi pertama bertemakan negara, kedua nasionalisme, ketiga budaya, dan terakhir humaniora.
Puisi pertamaku berjudul 'Gadis Mungil di dalam Kotak Kecil' mengisahkan tentang kemiskinan di Indonesia, betapa sulinya hidup di Indonesia tanpa uang.
Puisi keduaku tentang rasa nasionalisme yang diwujudkan dengan tidak mencontek, aku sendiri lupa judulnya.
Puisi ketigaku tentang budaya pacaran remaja jaman sekarang, di mana hubungannya sudah melampaui batas kemanusiaan.
Puisi keempatku tentang anak jalannan.
Yang bikin malu adalah ketika aku dipanggil Bu Evi untuk membacakan puisiku yang berjudul Gadis Mungil di dalam Kotak Kecil. Katanya puisiku itu sudah memenuhi kriteria. Akubelum bisa membaca puisi, asal tahu saja, aku sedikit grogi awalnya ketika membacakan puisiku di depan kelas.
Di akhir kelas, Bu Evi menyebutkan siapa saja yang harus mengumpulkan dua puisi dan empat puisi. Allhamdulillah aku hanya harus mengumpulkan dua puisi lagi yang berarti satu atau dua dari puisi yang kukumpulkan saat kelas berlangsung sudah diterima Bu Evi.
Asal tahu saja, puisi-puisi kami akan diterbitkan menjadi sebuah buku antologi. Seneng banget rasanya. Padahal yo awam banget masalah puisi (hahahahhaha).
Yang kudengar kelas bahasa harus mengumpulkan feature, seperti aku dulu ketika mengikuti kelas Bengkel Bahasa.
Rasanya seneng ketemu temen-temen, bangga, pokoknya yang paling mengesankan waktu ketemu lagi sama anak-anak bengkel dan sanggar, sesuatu yang bikin hatiku muncul bunga-bunga banyaaaaak banget. Love that day :*

Minggu, 23 Oktober 2011

Liar

Sayang, semua yang terjadi saat ini dalah sama ketika dulu kita tak saling mengenal, oh mungkin lebih tepatnya dulu ketika aku belum mengenalmu. Karena saat ini, aku tak lagi ingin mengenalmu... aku tak mengerti, tapi memang begini adanya.
Sayang, kau tahu, bahwa ketika hatimu tersakiti, maka akan ada luka di sana, luka yang menggores bagian dari hatimu. Lalu ketika luka itu telah bersemayam lama, lambat-laun luka itu akan kering. Tapi sayang, luka itu meninggalkan sebuah noda di hatimu, sekalipun luka itu sudah kering, luka itu meninggalkan bekas. Memang benar ketika luka itu tak lagi sakit, tapi bekas itu akan tetap meleka setia di hatimu, suatu waktu ketika si penggores luka itu muncul di kehidupanmu lagi, niscaya bekas luka yang telah kering itu akan memunculkan nyerinya. Begitu seterusnya. Yang dapat kau ambil dari sini adalah, luka dan bekas itu tetaplah ada, dia permanen di hatimu. Sayang, sama halnya dengan luka yang kau goreskan di hatiku, dia permanen, permanen, sayanku...
Sayang, aku pernah menyayangimu, bahkan mungkin sangat menyayangimu. Berawal ketika kau selalu ada untukku, disetiap waktuku, di setiap ambang batas lelahku, juga waktu bahagiaku, kau ada, kau nyata untukku.
Sayang, aku pernah begitu percaya padamu, seperti manusia yang percaya bahwa matahari akan terbit di setiap paginya dan tenggelam di senjanya. Aku pernah mempercayaimu, dengan sepenuh hatiku, bahwa apapun yang kau ucapkan, kau kerjakan, dan kau janjikan, adalah nyata untukku. Tapi sayang, kau tidak menepatinya, karena kau tidak menjunjung tinggi janjimu kepadaku. Sayang, aku kecewa...
Sayang, aku pernah begitu mengagumimu. Oleh caramu belajar dalam hidup dan hidup untuk belajar. Aku belajar banyak hal darimu, aku melihat sisi berbeda dari hidup. Terimakasih...
Sayang, manis dan pahit itu saling berimbang, bukan? satu waktu kau memberiku banyak hal tentang menisnya hidup, tentan manisnya memilikimu, tentang indahnya berbagi kasih, tentu saja denganmu. Waktu ketika kata 'aku' berubah menjadi 'kita'. Indah memang ... Sayang, tapi kau tahu? semua tak lagi indah untukku ketika kuterima pahit kenyataan bahwa kau, kau berkhianat padaku. Tentang semua ucapanmu, janjimu, dan... cinta kita. Kau berdua, kau memagut kasih dengannya, dengan gadis itu, ketika kau masih bersama denganku. Dan kau sayang, kau sangat menyakitiku.
Sayang, aku hanya ingin kau bicara padaku ketika sayang itu tak lagi kau miliki sepenuhnya untukku, ketika aku bukan lagi bahagiamu, atau ketika kau tak lagi menginginkanku. Aku ingin kau berlaku jujur padaku, aku ingin kau tak membohongiku. Aku pasti merelakanmu jika aku memang tak lagi baik di hatimu, maka aku tak akan sesakit ini.
Sayang, saat ini, maaf jika aku begitu sangat membencimu... Aku membencimu....

Dear : Arizal

Minggu, 09 Oktober 2011

Anjani

ANJANI
Mengandung Arti:
- Jalan penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna
- Kecintaan dan kebahagiaan
- Kesempurnaan dan kebaikan
- Kesesatan dan kedukaan
- Ambisius/gemar/bernafsu mengejar kehormatan

http://www.indospiritual.com/arti-nama.html

October

Something will be different in this month, October. Sesuatu yang akan mengubah tatanan hidupku. Sesuatu yang sedikit baru, tapi kesempatan itu begitu besar di depan mataku hingga aku tak bisa berhenti untuk mengabaikannya.

13 Oktober 2011, sehari bersama walikota Yogyakarta, Hery Zudianto.
Mungkin aku belum banyak menulis lagi akhir-akhir ini, pasca liburan lebaran, aku tak banyak menulis. Bahkan semalam ketika aku berinisiatif membuka lagi buku diary dan catatan-catatan kecilku, tiba-tiba aku dengan entengnya menutupnya lagi. Tak ada satupun greget seperti yang biasa kulakukan. Satu yang kupikirkan hanyalah 'tidur', mungkin karena tenagaku yang terkuras habis setelah latihan dansa.
Apa aku pernah menceritakan tentang KOKITALIS? mungkin belum, seingatku memang belum, ohohoho :o
Later, I'll tell you, soon ..
Yang jelas, sehari bersama Pak Hery adalah satu pengalaman yang mungkin sangat marvolous buat aku, sesuatu yang baru. Melakukan yang terbaik? pasti :)

24 Oktober 2011, PORPROV Dansa DIY 2011. Aku dan pasanganku, Windi, bakal ngikut. Wakil Sleman tentu saja. Koreo udah hafal, tapi mungkin powernya kurang banget dan standingnya belum OK. Yaya ganbate Anit ! :D aku pasti berusaha.

Doain sayaa menang yaa :D AMIN.

Sabtu, 03 September 2011

03.09.11

Long time no see, no posting, no Anjani appear, but now I'm here :)

Yang paling membahagiakan adalah moment Idul Fitri 1432 H, kemarin tanggal 31 September 2011. Keluargaku itu ada 5 biji, dan semua bisa kumpul adalah hal indah yang harus dan pasti aku syukuri. Bapak, mami, Mas Andi, Mas Ardi, I love them too much, more than every single word can explain.
Bikin casttangle, nastar, sama putri salju. Nyetak sana nyetak sini, bareng momkie tercinta. Bener-bener nyenengin.

Kemarin iseng buka komputer, lama nggak pernah buka komputer, ada hikmahnya sih laptop ngadat, aku jadi lihat foto-foto jaman dulu, video dan tulisan-tulisanku dulu. One important point I've got, Aku berubah. Dalam segala aspek dan aku janji buat memperbaiki yang tidak baik dan melanjutkan yang kuanggap baik.

Kangen sama yang bahagia di masa lalu, tapi show must go on, melangkah ke depan. Sering nyesek, tapi yaudahlah, pasti ada yang lebih indah di depan sana. Amin.

God, I love him, really love him. Someone in Thursday, September 1st 2011. Don't know what I have to do right now even I know he has the same heart with me.




Senin, 01 Agustus 2011

Jepretanya Pak Hery

Cinta Kelas Bahasa 2011

Bengkel Bahasa 2011 yang diadain Balai Bahasa Yogyakarta di bawah Kementrian Pendidikan nasional udah bikin aku seneng akhir-akhir ini. Mereka, temen-temen semua bisa bikin aku ceria, sumringah, ketawa haha-hihi tanpa kompromi, mereka semua terima aku apa adanya, mereka semua cerdas, mereka BAIK.
Sayang, kemaren Minggu penutupan setelah ada bengkel sejak 12 Juni 2011, rasanya sedih, pasti. Tapi aku yakin kita tetep keluarga besar Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia-Jawa 2011, always, amin.

Bengkel Bahasa 2011









lovely

Senin, 18 Juli 2011

Cowok VS Cewek Gendut


                Ada pandangan bahwa cewek cantik itu haruslah yang langsing bak peragawati. Maka hampir semua cewek di dunia ini selalu kewalahan dengan berat badan mereka yang ada di atas normal. Mereka jadi nggak percaya diri dengan berat badannya yang di atas normal hingga segala cara dilakuka untuk menurunkan berat badan. Mulai dari mengurangi porsi makan sampai nggak makan sama sekali. Ada juga yang nekat sedot lemak atau bahan operasi plastik ke luar negeri. Apa iya sih sebegitu berartinya sebuah status gemuk atau nggak gemuk bagi seorang cewek. Apa iya cowok hanya menyukai cewek-cewek langsing body peragawati, apa iya cowok sama seklai tak tertarik sama cewek gemuk?
                Here we go, ini dia beberapa pendapat cowok yang berhasil aku wawancarai tentang pandangan mereka terhadap cewek cantik dan cewek gendut juga upaya operasi plastik yang dilakuin para cewek. Check this out girls !
                Dinn : Menurutku cewek cantik itu ya yang enak buat di pandang. Kalo operasi plastik pandanganku si cewek itu nggak nerima apa yang udah dikasih sama Tuhan. Kalo aku liat cewek gendut itu ya biasa aja kaya orang normal, tapi ada catetannya kalo punya badan melebar, mending berpakaian sik agak selaras, soalnya banyak yang badan lebar tapi pake pakaian ketat gitu, jadi nggak enak buat dilihat, kesannya malahngumbar aurat.
                Dondo : Buatku cewek gendut itu akan mempengaruhi dalam bergaul, kebanyakan akan minder dulu. Kalo cewek cantik itu nggak harus memperhatikan dirinya dengan berhias tapi dia harus cantik hatinya. Cewek gendut harusnya juga dihargai, jangan lihat fisiknya aja tapi juga hatinya. Operasi plastik nggak perlu dilakukan, karena Allah telah menciptakan kita dengan apa adanya.
                Yudha : Menurutku cewek gendut nggak terlalu buruk bagiku, kalau soal cewek cantik aku belum bisa ngerti. Dan untuk operasiplastik menurutku haram, karena mengubah atau menambahi ciptaan Allah.
                Rastha : Cewek gendut? Biasa aja, Cuma biasanya lebih sensitif. Cewek cantik adalah mereka yang memiliki kecantikan dari luar dan dalam, hahaha. Intimidasi terhadap cewek gendut nggak joss kalo itu, banyak orang gendut yang sukses lho .. Operasi plastik boleh-boleh aja tapi lebih baik nggak usah operasi-operasi plastik karena semua cewek cantik, tinggal presepsi cowok-cowok aja.
                Wijar : Pandanganku terhadap cewek gendut, pemalas biasanya. Kalo cewek cantik itu menyenangkan, dipandang aja enak. Cewek gendut nggak perlu dijauhi, ya dianggap teman aja. Operasi plastik, sangat nggak setuju karena sama aja nggak bersyukur dari apa yang diberikan Allah.
                Well, see it guys ? gendut bukan musibah kok. Cantik itu juga nggak harus yang langsing aja, tapi juga inner beauty, entah dari sifat, sikap, pola pikir, dan sebagainya. Masih pusing soal berat badan? Big No No ! Ngga perlu yang namanya diet terlalu ketat apalagi operasi plastik yang malah menjerumus sama penyalahan kodrat. Diet perlu sih, dengan saran dokter tentunya, itupun kalau udah over! Alias obesitas. Masih khawatir soal jodoh? Nggak jaman deh mikir yang begituan, jodoh nggak akan lari ke mana, udah digarisin sama Tuhan, jadi pasti dateng dengan sendirinya. Oh yaa, Tuhan nyiptain kita dengan bentuk yang berbeda-beda agar kita bisa saling memahami, bisa saling berbagi, bukannya untuk dijauhi ajau jadi bahan intimidasi. Semua akan tetap baik-baik saja walaupun postur tubuh kita agak berlebih, kita tetep bisa berprestasi, bukan? Well, lagian kalau cowok itu memang benar-benar menyayangi kita, dia akan nerima kita apa adanya doong, right? I guess yes.