Rabu, 03 Oktober 2012

Jalan

Pagi ini, di Jalan Kaliurang, aku tidak bisa mencegah bibirku untuk menyunggingkan senyum sepanjang jalan. Hal sepele memang, tetapi tanpa ku sadari aku melakukannya, tertawa. Aku melihat anak kecil, dibonceng ibunya di atas motor dengan selendangyang membuat anak itu tetap terjaga, dengan helm orang dewasa. Sungguh, kepala dan lehernya tenggelam, dan itu lebih dari sekedar menggemaskan. Terlebih raut wajah anak kecil yang masih polos itu, aku harus tersenyum sepanjang jalan. Aku pun sangat mengerti bahwa ibu anak laki-laki itu pastilah sangat menyaynginya, melindungi dengan sepenuh perhatiannya. Menjaganya, dengan tulus. Terimakasih ya, andai saja aku bisa berterimakasih kepada anak itu karena membuat pagiku begitu mengesankan.
Di sisi lain, pikiranku melayang ke dua tahun yang lalu. Aku dijemput seseorang, yang saat itu sangat berarti untukku, dan kami melewati Jalan Gejayan. Jalanan lumayan padat karena saat itu jam anak-anak pulang sekolah. Tiba-tiba motor yang ku boncengi berhenti. Temanku membuka kaca helm dan menengok ke arah kiri jalan. Begini katanya, 'Ibu, anaknya mau jatuh, mboncengnya miring, nanti jatuh, Bu.' lalu dia tersenyum tulus disusul ucapan terimakasih dari ibu itu seusai menggeser anaknya untuk duduk dengan semestinya.
Sedikit berbeda, namun sanggup menggelitik hatiku. Yaa, namanya ketulusan..