Rabu, 09 Mei 2012

Galau = Virus

Ada waktu ketika masalah tiba-tiba menghampirimu sili berganti. Satu masalah kecil datang, lalu masalah kecil lainnya ikut nimbrung dan menjadi masalah yang kompleks. Di lain kasus satu masalah besar datang dan ketika kau belum sempat memikirkan penyelesaiannya, tiba-tiba satu masalah besar lainnya mampir di hidupmu. 
Tuhan menyayangi umatnya, ku rasa itu menjadi salah satu alasan tersendiri mengapa Tuhan memberimu masalah. Kau bisa menyebutnya ujian, ujian hidup lebih tepatnya ...
Ujian hidup? mendengarnya saja sudah terasa sangat memberatkan. Dua kata yang bersanding itu mmapu menjadi momok tersendiri bagi orang-orang yang sedang mencari jati diri, sama halnya denganmu, remaja.
Konon katanya wanita itu lebih dewasa dua tahun dibandingkan umurnya yang sesungguhnya, sedangkan lelaki tidak. Kau tahu? itu artinya wanita lebih berpotensi untuk memiliki masalah yang lebih kompleks dari lelaki. Emm .. setidaknya itu menurutku. Juga mengapa tingkat remaja yang sedang bimbang atau istilah gaulnya GALAU menduduki presentase yang lebih tinggi dibandingkan lelaki.
Aku tidak mengerti mengapa, sebagai wanita juga, aku tak jarang merasakan apa yang orang-orang sebut dengan galau. Yaa, semacam menunda untuk menyenangkan diri, itulah definisiku untuk galau. haha
Nah, apa hubungannya galau dan masalah di sini?
Sempat aku berpikir bahwa galau merupakan virus mematikan bagi remaja masa kini. Bayangkan saja berapa banyak waktu remaja yang digunakan untuk menggalau. Menggalau di sini dalam arti menunda mengambil tindakan pasti dan nyata, galau di sini hanya berpikir, diam, dan menimbang-nimbang. Bisa juga mencari jawaban dari pertanyaan yang sudah memiliki jawaban atau mungkin hanya sekedar memikirkan sesuatu yang membuatnya harus keluar dari zona nyaman. Aku tidak mengerti, aku sedikit sulit mendeskripsikannya, tetapi, ... aku juga sering merasakannya. Lebih parahnya adalah .. MALAM hari.
Galau, percaya atau tidak dia akan mempersulit langkahmu untuk berpikir lebih jernih. Ibarat yang sudah kusebutkan tadi, dia seperti virus, merusak.
Masalah yang kau hadapi tidak cukup untuk digalaukan terus-menerus. Semakin kau mengubur dalam-dalam virus galau itu ke dalam hidup dan masalah-masalahmu maka dia akan menuntunmu pada pembuangan waktu dan .... yang lebih parah menghambatmu untuk menemukan titik terang masalahmu.
Singkirkan galaumu, jangan berpikir terlalu rumit, berpikirlah secara praktis. Ada kalanya otakmu butuh istirahat dan ada kalanya hatimu tidak perlu bekerja terlalu keras. Tersenyumlah, hadapi dulu masalahmu, ambil solusi yang sekirnaya menurutmu paling tepat sekali pun kau tidak begitu yakin. Masalah hasil, lihat saja nanti.
Tetap tersenyum teman :) tingkatka kualitas hidupmu dengan mengurangi galau.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar